3 Mei – Pesta S. Filipus dan Yakobus, Ras- (1Kor. 15:1-8; Yoh. 14:6-14)
Teks Kitab Suci
6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Renungan oleh
Romo Yosef Aris, MSF
Untuk menjadi percaya, seseorang harus belajar, bahkan membutuhkan waktu yang tidak pendek. Kerapkali kita percaya dengan bertitiktolak pada bukti atau sesuatu yang dapat diindera. Thomas yang tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit dan menampakkan diri kepada murid yang lain. Ia akan percaya, jika telah melihat sendiri dan mencucukkan jarinya ke luka-luka Yesus. Filipus pun menuntut tanda kepada Yesus, agar dapat melihat Allah Bapa (Yoh 14:8). Ya... perkataan dan pembeberan ajaran Yesus tidak cukup bagi Filipus untuk percaya. Di sinilah, proses untuk percaya menjadi kentara. Dari pendengaran dan penglihatan menuju kepada percaya karena iman. Dari percaya melalui inderawi menuju kepada pengenalan secara rohani (ilahi). Oleh karena itu, di samping kita menajamkan fungsi inderawi, kita juga diajak terus menerus untuk olah rohani, agar batin menjadi tenteram, kepercayaan makin mendalam, dan hidup makin rohani.
Pada pesta St. Filipus dan Yakobus, gambaran proses pendalaman iman secara pribadi nampak dan ditonjolkan. Seorang Katolik tidak cukup kalau sudah menerima baptisan. Ia diundang untuk terus memperdalam dan memperkembangkan iman. Baik secara pribadi dengan membaca buku-buku rohani, mengikuti seminar, kursus tentang pengetahuan iman, maupun bersama di lingkungan, paguyuban-paguyuban. Dengan pendalaman iman tersebut, kita pun akan makin berani memberi kesaksian tentang kebenaran Allah dan cinta kasihNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar