29 Mei – Hari Biasa (Sir. 36:1,4-5a,10-17; Mrk. 10:32-45)
Teks Kitab Suci
32 Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya,33 kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,34 dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"39 Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Renungan oleh
Romo Yosef Aris, MSF
Ketidakpastian atau bahasa zaman ini galau (kegalauan) membuat hidup tidak tenang, cemas, lesu tidak semangat. Demikian juga para murid Yesus. Mereka mengikuti Yesus, namun belum menangkap jaminan yang akan didapatkan, apalagi orang banyak yang mengikutiNya. Namun Yesus justru mengajak para muridNya untuk memasuki Yerusalem. Ia membentangkan peristiwa yang akan terjadi dan menimpa DiriNya (Mrk 10:33-34). Mungkin, jika ditelaah lebih dalam, hati para murid makin ciut, kecut, cemas, tiada harapan kegembiraan. Bisa jadi akhir hidup mereka tidak bahagia, suram, sedih (sad ending, istilahnya). Yesus mengajak para muridNya untuk fokus dalam mengikuti Yesus.
Di tengah-tengah situasi yang galau tersebut, Yakobus dan Yohanes mengajukan permintaan agar kelak duduk di sebelah kanan dan kiri Yesus, dalam kemuliaan (ay 37). Dengan permintaan tersebut, mereka berharap dapat mengatasi kegalaun hati, sehingga mengikuti Yesus lebih gembira karena ada jaminan kemuliaan. Kemuliaan atau kebahagiaan yang dilontarkan Yakobus dan Yohanes merupakan ukuran dunia (manusiawi). Sementara kemuliaan menurut Yesus (ukuran ilahi, rohani) adalah mau dengan rendah hati melayani, membuat sesama bersukacita, selamat dan berjiwa pemimpin yang rela berkorban (menyerahkan nyawa). Semangat pelayanan dan pengorbanan diri untuk zaman ini terasa mahal. Sering terkaburkan dengan sikap mencari untuk dalam pelayanan, berkorban bila ada manfaatnya. Mari, kita melaksanakan tugas, pekerjaan sebagai wujud melayani dan semangat berkorban. Sebelum kita mengeluh tentang pekerjaan dan kepenantan, ingatlah banyak orang yang belum punya pekerjaan dan yang masih bersaing untuk dapat berja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar