25 Mei – Hari Biasa- (Sir. 17:1-15; Mrk. 10:13-16)
Teks Kitab Suci
13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Renungan oleh
Romo Surip, OFMCap
Ketika orang banyak membawa anak-anak kecil agar Yesus menjamah mereka, murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu.Kemarahan para murid itu adalah ungkapan sikap mereka yang meremehkan anak-anak.Para murid Yesus itu masih berpola pikir duniawi. Maka, Yesus menegur mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.”Kerajaan Allah merupakan rahmat bagi mereka yang terbuka pada pemberian Allah, terutama pada Yesus.Kebanyakan orang Yahudi tidak mau mendengarkan Yesus karena mereka tidak pernah merasa membutuhkan-Nya dan merasa telah memiliki segalanya dengan praktek-praktek kesalehannya.Mereka mengandalkan jasanya untuk memperoleh Kerajaan Allah, pada hal Kerajaan Allah itu karunia belaka.
Kalau orang-orang yang seperti anak-anak kecil itu disebut empunya Kerajaan Allah, itu bukan karena mereka tidak berdosa, polos, dlsbnya, tetapi karena mereka tidak mengandalkan kemampuan dirinya sendiri dan mereka menggantungkan hidupnya pada Allah, sebagaimana sikap pasrah anak-anak kecil. Untuk itulah Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka, yang berarti memohonkan berkat Allah bagi anak-anak itu.
Mengapa kita kadang yakin telah memiliki karcis masuk surga karena jasa-jasa kita?Yesus telah menyatakan bahwa masuk Kerajaan Allah itu anugerah bagi yang mendengarkan dan melaksanakan sabda-Nya. Apa mau kita sekarang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar