Kamis, April 04, 2013

4 Apr – HARI KAMIS DLM OKTAF PASKAH- (Kis. 3:11-26; Luk. 24:35-48)

Teks Kitab Suci 
35 Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.

Renungan oleh 
Romo Yosef Aris, MSF

“Damai sejahtera bagimu!” , sapaan Yesus kepada para murid saat menampakkan diri. Yesus menyapa dengan lembut. Sapaan yang menentaramkan hati, tidak membuat takut, meskipun para murid masih berada pada keraguan-raguan (Luk 14:38). Yesus menunjukan bekas luka-luka di tangan dan kaki. Yesus mencoba meyakinkan para murid akan diriNya yang sekarang ini berada di tengah-tengah mereka. Bahkan Yesus tidak hanya menunjukkan tangan dan kakiNya, tetap Yesus juga meminta mereka untuk meraba tubuhNya (Luk 24:39). Kehadiran sosok Yesus yang utuh seperti sediakala, sebelum Dia wafat, telah membuat para murid kebingungan. Ketidakpercayaan menghinggapi diri mereka. Mereka belum yakin benar-benar dengan kehadiran Yesus.

Lebih tegas, Yesus menyatakan kehadiranNya saat meminta makanan (ay 41). Setelah diberi sepotong ikan goreng, Yesus memakannya. Peristiwa ini juga hendak memperlihatkan bahwa Yesus benar-benar hidup. Yesus yang telah mati dan dimakamkan, kini telah hidup dan menjumpai para murid. Yesus juga mengaskan kebersamaanNya dengan para murid. Ia tidak meninggalkan para murid. Yesus berpihak kepada hidup para murid. Ia tidak membiarkan para murid dalam kegelisahan, kebimbangan yang berkepanjangan. Yesus hadir membuat hati para murid berkobar-kobar dan menjadi teguh. Ia juga menegaskan perutusanNya. "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini”. (ay 46-48). Masihkah kita ragu dengan iman kita kepada Yesus yang telah bangkit dan menyelamatkan? Beranikah kita menjadi saksi akan kasihNya yang telah kita rasakan. Bersama Yesus, hati dan hidupku menjadi tenang. Aku menjadi kuat sentosa.

Tidak ada komentar: