Senin, April 01, 2013

1 Apr – HARI SENIN DLM OKTAF PASKAH- (Kis. 2:14,22-32; Mat. 28:8-15)

Teks Kitab Suci
8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Renungan oleh 
Romo Yosef Aris, MSF

Pengajaran Petrus tentang kebangkitan sungguh mempesona dan meneguhkan. Ia membeberkan siapakah Yesus, karya Yesus, hidup, sampai pada kebangkitanNya. Ia menegaskan kepada banyak orang, bahwa para murid menjadi saksi akan hidup Yesus (Kis 2:32). Sebagai seorang saksi, berbiara lantang meyakinkan sungguh menjadi faktor utama. Kesaksian yang diwartakanpun mengandung unsur kebenaran. Dan dasar dari kesaksian tersebut adalah iman. Petrus sungguh meyakini kebenaran hidup Yesus dan Yesus sungguh Mesias. Ia pun menampilkan kutipan yang disampaikan Daud tentang Mesia (Kis 2:25-28). 

Pengalaman perjumpaan dengan Yesus yang bangkit juga mendorong para perempuan (Maria Magdalena dan Maria yang lain) untuk memberi kesaksian kepada para murid Yesus. Mereka bergegas, berlari cepat-cepat untuk berjumpa dengan para murid (mat 28:8). Pewartaan akan sukacita sungguh bersifat mendesak. Perjumpaan Yesus dengan para perempuan telah membuat mereka tenteram, setelah kebingungan menyaksikan jenazah Yesus tidak ada di makam. Perintah Yesus kepada para perempuan sungguh memberi harapan baru. "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." (ay 10). Harapan kemuliaan, harapan sukacita yang menghapus duka akan terjadi di Galilea. Para murid diajak untuk berani menapaki kehidupan baru. Ya... beranikah kita menjadi saksi sukacita kebangkitan Tuhan Yesus, setiap kali merayakan Paskah?

Tidak ada komentar: