24 Apr – Hari Biasa Pekan IV Paskah- (Kis. 12:24-13:5a; Yoh. 12:44-50)
Teks Kitab Suci
44 Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku;45 dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.50 Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."
Renungan oleh
Romo Surip, OFMCap
Penulis buku tentang iman Kristiani mengakhiri bukunya dengan pertanyaan: Apa yang akan terjadi jika orang mengabaikan berita kekristenan ini? Jawabnya adalah hukuman menyusul. Hukuman itu akan lebih berat lagi karena engkau telah membaca buku ini. Semua yang telah kauketahui dan tidak kaulakukan, pada akhirnya akan menjadi saksi yang melawanmu. Yesus berkata: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku.” Percaya kepada Yesus adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Maka mendengarkan Yesus berarti mendengarkan Allah dan melihat Yesus berarti melihat Allah. Dalam Yesus itu Allah menjumpai manusia dan manusia berjumpa dengan Allah. Percaya kepada Yesus pun membebaskan dari kuasa kegelapan dosa, karena Ia datang sebagai terang bagi dunia. Karena itu pula Yesus datang bukan untuk menghukum, tetapi untuk menyelamatkan. Namun kedatangan-Nya itu tidak bisa dilepaskan dari penghakiman. Sebab dengan sikapnya terhadap Yesus, orang telah menghakimi dirinya sendiri. Firman yang telah dikatakan Yesus itulah hakimnya: “Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkatakan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan.”
Perkataan Yesus adalah harapan bagi orang yang percaya dan hukuman bagi orang yang tidak percaya. Sebab Yesus berkata-kata bukan dari diri-Nya sendiri, tetapi dari Bapa yang mengutus-Nya. Karena itu menaati perintah Yesus mendatangkan hidup yang kekal.
Mengapa kita kadang masih begitu gampang mengabaikan ajaran Yesus? Yesus telah menunjukkan bahwa perkataan-Nya berasal dari Allah yang akan menghakimi kita. Apa mau kita sekarang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar