8 Jun – Pw Hati Tersuci SP Maria (Tb. 12:1,5-15,20; Mrk. 12:38-44)
Teks Kitab Suci
38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,40 yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Renungan oleh
Romo Edy, Pr
Kapan kita mau memberi? Bukankah kita lebih sering merasa kurang dan kurang sehingga “agak” sulit untuk memberi baik waktu, tenaga maupun materi? Kisah janda miskin yang dipuji Yesus karena memberi dari kekurangannya dari pada para orang parisi yang memberi dari kelimpahannya, mengajarkan kepada kita untuk berani memberi dan tidak perlu menunggu ketika kita berkelimpahan.
Janda yang sangat miskin berani memberi meskipun jumlahnya sedikit bahkan miliknya itu sangat dibutuhkan bagi dirinya. Tetapi ia rela memberikannya untuk Tuhan. Betapa seringkali kita kesulitan mencari orang untuk terlibat dalam kegiatan Gereja. Kebanyakan merasa sibuk, tidak ada waktu lagi, masih banyak kebutuhan ini-itu dsb.
Marilah kita belajar dari janda miskin, berani memberi untuk Tuhan dan sesama meskipun kita sendiri masih membutuhkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar