Rabu, April 30, 2008

CATHOLIC for a REASON IV

CATHOLIC for a REASON IV : Scripture and the Mystery of Marriage and Family Life
Editor : Scott Hahn & Regis J. Flaherty

14 x 21 cm, 292 hlm, Dioma, Cet. 1, 2008

Rp 45.000,-


Kehidupan keluarga dan perkawinan yang dijalankan sesuai dengan kehendak Allah mampu mengubah dunia! Betulkah? Buku ini akan menjawab tantangan itu! Dasar-dasar alkitabiah yang dieksplorasi secara bagus sekali oleh para penulis akan membawa Anda kepada keindahan, keagungan, kesucian dan kekuatan Sakramen Perkawinan.

Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428
Email : info@biblikaindonesia.com

CATHOLIC for a REASON III

CATHOLIC for a REASON III : Scripture and the Mystery of the Mass
Editor : Scott Hahn & Regis J. Flaherty

14 x 21 cm, 248 hlm, Dioma, Cet. 1, 2008

Rp 43.000,-


Dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu, buku ini menyelidiki dasar-dasar alkitabiah tentang Misa Kudus di mana misteri Ekaristi mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Buku ini berisikan tulisan-tulisan dari para sarjana dan apologet Katolik terkemuka seperti Scott Hahn, Jeff Cavins, Kimberly Hahn, Curtis Mitch dan Edward Sri.

Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428

Email : info@biblikaindonesia.com

Jumat, April 25, 2008

KURSUS KITAB SUCI Mei - Juni 08

KURSUS KITAB SUCI Mei - Juni 08


Yayasan Lembaga Biblika Indonesia membuka Kursus Kitab Suci periode Mei-Juni 2008. Kursus diadakan setiap Senin & Kamis pkl. 09.00-11.00 WIB. Tema Kursus Kitab Suci periode ini; Surat Ibrani, Mazmur 2, Kerajaan Israel 2, Surat Korintus.


KELAS A

SURAT IBRANI >>> Setiap Senin pkl 09.00 - 11.00

Pengantar (Ibr 1:1 - 2:18)

Yesus dan Musa (Ibr 3:1 – 4:13)

Yesus dan Imam Agung (Ibr 4:14 - 6:20)

Yesus menurut Melkisedek (Ibr 7:1- 8:13)

Yesus Pengantara PB (Ibr 9:1 – 19:32)

Iman (Ibr 10:32 - 12:29)

Hidup Bersama (Ibr 13:1-25)

Dominus Jesus (Dok Gereja 60A)


MAZMUR 2 >>> Setiap Kamis pkl 09.00 - 11.00

Pengharapan & Kepercayaan (Mzm 16, 23, 27, 62, 77, 139)

Permohonan Pribadi 1 (Mzm 6-7, 13, 15)

Permohonan Pribadi 2 (Mzm 31, 51, 56)

Permohonan Bersama 1 (Mzm 44, 74, 123, 130)

Permohonan Bersama 2 (Mzm 79, 80, 85, 90)

Instruksi Kebijaksanaan (Mzm 1, 112, 116)

Liturgis 1 (Mzm 4-5, 15, 19, 58)

Liturgis 2 (Mzm 107, 126, 150)


KELAS B


KERAJAAN ISRAEL 2 >>> Setiap Senin pkl 09.00 - 11.00

Dosa-dosa Salomo (1Raj 10:1 - 12:32)

Kehidupan nabi Elia (1Raj 17:1 - 21:29)

Serbuan orang Aram (2Raj 6:8 - 8:15)

Karya kenabian Elisa (2Raj 4:1 – 8:6)

Kerajaan Terpecah Dua (2Raj 14:1 – 17:14)

Nubuat Nabi Amos bagi Yehuda (Am 1:1 – 9:15)

Gambaran mempelai Yahwe (Hos 1:2 - 3:5)

Pertobatan kota Ninive (Yun 3:1 - 4:11)


SURAT KORINTUS >>> Setiap Kamis pkl 09.00 - 11.00

Pengantar Umum : gambaran situasi Korintus (1Kor 1:1-9; 2Kor 1:1-11)

Berbagai kasus a-mora (1Kor 1:10 – 7:40)

Permasalahan di lingkungan kafir (1Kor 8:1 - 11:1)

Masalah dalam pertemuan Umat (1Kor 11:2 - 14:40)

Paham Kebangkitan (1Kor 15:1 - 16:24)

Motivasi Pelayanan Paulus (2Kor 1:12 - 7:16)

Pembelaan Paulus (2Kor 10:1 – 13:33)

Pengumpulan Kolekte (2Kor 5:11 - 9:15; 1Kor 16:1-24)


Informasi : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 – 93692428
Email : kks@biblikaindonesia.com

MENDOAKAN ARWAH

MENDOAKAN ARWAH : Dari 3 hari sampai 1000 hari
M. Martono

12,5 x 19 cm, 91 hlm, Kanisius, Cet. 1, 2008

Rp 15.000,-


Buku MENDOAKAN ARWAH ini disusun untuk keperluan peringatan arwah sejak hari ketiga, keempat puluh, dan seterusnya hingga keseribu harinya. Makna angka-angka diambilkan dari peristiwa-peristiwa iman menurut ajaran Kitab Suci, agar kita tidak ikut-ikutan latah, namun benar-benar menghayati bahwa hari-hari tertentu itu memang perlu direnungkan. Semoga buku ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi para pemandu doa.

Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428
Email : info@biblikaindonesia.com

KEGILAAN ORANG-ORANG GALILEA

KEGILAAN ORANG-ORANG GALILEA
Surip Stanislaus, OFMCap.

12,5 x 19 cm, 103 hlm, Kanisius, Cet. 1, 2008

Rp 38.000,-


Siapakah orang-orang Galilea yang seberuntung itu? Sejauh mana hubungan mereka dengan Yesus? Mengapa mereka gila-gilaan mengikuti Yesus, sehingga mau mati demi Yesus? Buku kecil ini dimaksudkan sebagai media untuk mengenal lebih dekat para rasul Yesus itu dengan berbasis pada Kitab Suci dan berbagai tradisi.

Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428

Email : info@biblikaindonesia.com

DIAMBIL DIBERKATI DIPECAH DIBAGIKAN

DIAMBIL DIBERKATI DIPECAH DIBAGIKAN : Spiritualitas Ekaristi dalam Dunia Sekuler
Henri J.M. Noumen

12,5 x 19 cm, 179 hlm, Kanisius, Cet. 1, 2008

Rp 28.000,-


Dengan membaca dan mendalami buku ini, kita diajak untuk menyadari dan mengalami bahwa kita, seperti apa pun keadaaan kita, adalah pribadi-pribadi yang dikasihi oleh Allah. Jalan untuk masuk ke dalam pengalaman itu adalah dengan membangun hidup yang semakin ekaristis.


Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428

Email : info@biblikaindonesia.com

Kamis, April 24, 2008

SERI KURSUS KITAB SUCI : INJIL (BAG 3)

Lanjutan...


YESUS MENGADAKAN MUKJIZAT


Pada zaman-Nya Yesus tidak hanya dikenal sebagai guru, tetapi juga sebagai pembuat mukjizat. Ia menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh jahat, memberi makan lima ribu orang, meredakan angin ribut, dan sebagainya. Tetapi pada zaman-Nya, Yesus bukanlah satu-satunya pembuat mukjizat. Ada tukang sihir yang mampu membuat banyak keajaiban; ada juga dukun yang menyembuhkan orang sakit.


Pengertian Mukjizat

Kata “mukjizat” merupakan terjemahan dari kata Yunani dynameis (dalam injil-injil Sinoptik) dan semeia (dalam Injil Yohanes). Kata “dynameis” pada dirinya sendiri berarti keku-atan, kekuasaan. Bila dipakai sehubungan dengan mukjizat, kata ini berarti kekuatan rahasia yang bekerja melalui orang yang melakukan pekerjaan yang luar biasa itu. Kata “semeia” lebih berarti sebuah peristiwa atau kejadian yang kurang biasa yang menyatakan atau memperkenalkan sesuatu yang lain.

Orang biasanya mengatakan bahwa mukjizat adalah kejadian yang berlawanan dengan hukum alam. Tetapi pengertian ini tidak tepat bila diterapkan pada Kitab Suci. Para penulis Kitab Suci dan orang-orang sezamannya tidak tahu menahu tentang hukum alam. Dalam Kitab Suci mukjizat adalah suatu peris-tiwa atau perbuatan yang kurang biasa dan karenanya menarik perhatian dan oleh orang yang percaya dapat dimengerti seba-gai pernyataan kekuasaan Allah sebagai penyelamat yang de-ngan jalan itu dunia jasmani menyatakan kuasa penyelamatan-Nya.[6]

Tidak perlu bahwa kejadian atau perbuatan itu tidak dapat diterangkan dengan hukum alam; yang perlu hanyalah bahwa bagi orang yang percaya peristiwa atau kejadian itu diartikan sebagai campur tangan Tuhan. Memang kejadian atau peris-tiwa yang dikatakan sebagai mukjizat selalu menarik perhatian dan bukanlah sesuatu yang biasa-biasa saja. Walaupun demi-kian, kejadian atau perbuatan yang luar biasa itu baru dapat dimengerti sebagai mukjizat bila diartikan demikian dengan iman.


Bagaimana Yesus Mengadakan Mukjizat

Dalam mengadakan mukjizat Yesus tidak bertindak dengan daya magis seperti seorang tukang sihir. Dalam Injil ada kalanya Yesus memakai alat dan isyarat dalam mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan penyakit yang mengingatkan praktek-praktek yang dilakukan para tukang sihir yang terda-pat dalam cerita-cerita pembuat mukjizat dalam dunia Yunani. Dalam menyembuhkan Yesus juga bekerja dengan kontak jas-maniah. Ia mengulurkan tangan, menjamah orang, meletakkan tangan atas orang yang sakit atau kerasukan roh jahat (Mrk. 8:23; Luk. 13:13; Mrk. 1:41; Mat. 9:29 dll) untuk menyalurkan daya penyembuhannya kepada si sakit. Ia memasukkan jari ke dalam telinga dan memakai air ludah yang dicampur tanah (Mrk. 7:33; 8:23; Yoh. 9:6-7) dan melumaskannya pada anggo-ta tubuh yang sakit. Ia dapat menghardik atau menegur roh jahat (Mrk. 1:25; 9:25). Ketika tindakan Yesus tidak segera membawa hasil, Ia perlu mengulang tindakannya (Mrk. 8:22-26). Semua tindakan Yesus ini mengingatkan praktek dan sarana yang lazim dipakai para eksorsis dan para penyembuh di zamannya dan Yesus mirip dengan seorang dukun.

Walaupun ada banyak kemiripan antara tindakan Yesus de-ngan tindakan para tukang sihir, ada perbedaan yang menyo-lok di antara keduanya. Yang dimaksudkan adalah bahwa tindakan Yesus sangat sederhana dan bersahaja dibandingkan dengan manipulasi dan keanehan-keanehan dalam cerita-cerita lain itu: Yesus terutama menyembuhkan dengan firman-Nya yang berkuasa (Mrk. 1:41; 2:10-11; 3:5; 4:39; 5:41). Para tukang sihir biasanya memakai rumus rahasia (dengan mema-kai kata-kata yang tidak dapat dimengerti maknanya). “Efata” (Mrk. 7:34) atau “Talita-kum” (Mrk. 5:41) bagi pembaca Yunani mirip dengan lafal magis. Tetapi sebenarnya kata-kata ini adalah kata bahasa Aram yang lazim dan penginjil segera memberikan terjemahannya dan hal ini menghindarkan para pembacanya dari pemahaman yang keliru.

Para nabi pembuat mukjizat dalam Perjanjian Lama (1Raj. 17:14; 18:24, 36-37, 42; 2Raj. 2:21, 4:33) biasanya berdoa atau langsung menunjuk Allah sebagai yang mengerjakan mukjizat-mukjizat. Para rabbi Yahudi pun melakukan hal yang sama bila mereka mengadakan mukjizat. Sebaliknya Yesus tidak pernah menyerukan Allah atau firman Allah atau menunjuk-kan kepada-Nya sebagai yang melakukan mukjizat. Yesus sendiri dan atas nama-Nya sendirilah mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan orang sakit (bdk. Mrk. 1:41; 2:11; 5:41). Bahwa Yesus bertindak dengan kuasa-Nya sendiri inilah yang membuat mukjizat-mukjizat-Nya membuat jengkel orang-orang sezaman-Nya, terutama para pemuka agama Yahudi (bdk. Mrk. 6:2-3; Mat. 21:15; 8:27; 9:34). Orang Yahudi hanya bersedia menerima mukjizat bila hal itu dikerjakan oleh Allah. Orang yang menganggap bahwa dengan kekuatannya sendiri mengadakan mukjizat dianggap menghujat Allah dan layak dihukum mati (bdk. Im. 20:6, 27; Mat. 9:3 dst).

Yesus tidak pernah mengadakan mukjizat demi kepentingan-Nya sendiri; Ia hanya memanfaatkan kekuatan-Nya demi kepentingan orang lain: demi pemberitaan Kerajaan Allah. Hal ini tampak jelas ketika di salib Yesus diejek demikian: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan (Mat. 27:42; Mrk. 15:31). Olokan ini mengandai-kan bahwa Yesus belum pernah mengadakan mukjizat untuk membela dan menolong diri-Nya sendiri. Dan Yesus selalu bertindak untuk menanggapi prakarsa orang lain dan bukan atas prakarsa-Nya sendiri. Ia tidak pernah seolah-olah menca-ri-cari kesempatan untuk mengadakan mukjizat. Dalam hal menyembuhkan penyakit, tindakan Yesus selalu berupa tang-gapan atas kepercayaan orang. Kepercayaan itu menjadi sema-cam syarat mutlak bagi mukjizat Yesus, sehingga dapat dika-takan bahwa di tempat tidak ada kepercayaan Yesus tidak dapat mengadakan mukjizat (Mrk. 6:5a, 6a). Kepercayaan yang dituntut Yesus itu bukanlah seperti pengertian modern akan “keyakinan yang menyembuhkan.” Yesus menyembuhkan orang tidak dengan kemampuan sugesti karena iman yang ditanyakan Yesus justru iman sanak saudaranya (Mrk. 7:24) atau iman handai taulan si sakit (Mrk. 2:3) dan Mat. 8:5) dan dalam beberapa kasus terjadi penyembuhan jarak jauh (Mrk. 7:24 dan Mat. 8:5). Kepercayaan yang dituntut oleh Yesus bukanlah kepercayaan langsung kepada Yesus sendiri, melain-kan kepercayaan kepada Allah yang berkarya dalam diri Yesus.[7] Walaupun iman tidak secara langsung dipusatkan pada diri Yesus sendiri sebagai pembuat mukjizat, iman itu tetap terikat pada pribadi Yesus, karena melalui Yesus kuasa penye-lamatan Allah menjadi nyata.


Makna Mukjizat Yesus

Bila hanya dipandang sebagai pembuat keajaiban dan pengusir roh-roh jahat, Yesus tidak banyak berbeda dengan para dukun dan tukang sihir yang ada pada zaman itu. Mukjizat-mukjizat itu belum banyak artinya karena masih memungkinkan munculnya banyak penafsiran. Para lawan Yesus menjelaskan mukjizat-mukjizat-Nya dengan menyatakan bahwa daya yang sama dapat dikalahkan oleh daya yang sama (bdk. Mat. 9:34; Yoh. 8:45-52; 10:20).

Keistimewaan mukjizat Yesus terletak pada makna sebagaima-na dimengerti oleh Yesus sendiri dan maknanya itu terikat pada pemberitaan Yesus tentang Kerajaan Allah. Di luar rang-ka itu Yesus menolak mengadakan mukjizat. Hal ini paling terasa dalam sikapnya terhadap orang-orang yang menuntut Yesus mengadakan sebuah tanda (Mat. 16:1 dst; Luk. 11:16, 29). Mereka menuntut Yesus membuat keajaiban-keajaiban untuk membuktikan/menunjukkan bahwa Yesus dan seluruh pemberitaan-Nya sungguh-sungguh berasal dari Allah. Walau-pun demikian, keajaiban yang dibuat Yesus tidak dapat mem-berikan legitimasi kepada Yesus sebab banyak orang menga-dakan mukjizat-mukjizat yang serupa. Barangkali hanya se-buah keajaiban luar biasa yang langsung dikerjakan Allah dapat meyakinkan orang yang tidak percaya pada pemberitaan Yesus.

Yesus menolak membuat “tanda-tanda” semacam itu karena yang terpenting bagi-Nya adalah pewartaan-Nya. Jika pemberitaan Yesus itu ditolak, mukjizat-mukjizat Yesus hanya menjadi keajaiban belaka dan tidak dapat memberikan kepada mereka makna sebagaimana yang dimaksudkan oleh Yesus karena mereka tidak percaya akan pewartaan Yesus. Jika pewartaan itu diterima, makna mukjizat Yesus turut diterima juga. Makna mukjizat-mukjizat itu hanya dapat diterima dalam rangka pewartaan-Nya.

Dasar atau motif utama dalam mengadakan mukjizat adalah pemberitaan Yesus tentang Kerajaan Allah. Firman yang kelihatan (verbum visibile) melayani verbum audibile (firman yang terdengar), yaitu pewartaan Yesus. Verbum visibile itu tidak membuktikan verbum audibile, tetapi seolah-olah menjasmani-kan apa yang dikatakan Yesus tentang Kerajaan Allah yang sudah dekat.

Dua mukjizat yang diadakan Yesus untuk menjasmanikan pewartaan-Nya tentang kerajaan Allah adalah pengusiran roh-roh jahat dan penyembuhan orang sakit. Pada zaman Yesus orang Yahudi juga berpandangan bahwa roh-roh jahat dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Mereka memandang roh-roh jahat sebagai lawan Allah dan karena itu penyakit-penyakit (yang mengurangi daya hidup yang berasal dari Allah dan karenanya dianggap menjauhkan manusia dari Allah) dianggap disebabkan oleh roh-roh jahat itu. Dunia merupakan medan pertempuran antara Allah dan roh-roh jahat (yang dipandang mempunyai suatu kerajaan sendiri, bdk. Mrk. 3:22-24). Penyakit dan penderitaan dialami sebagai tanda bahwa dunia ini dikuasai oleh roh-roh jahat. Kuasa-kuasa jahat itu menghalangi ditegakkannya pemerintahan Allah (bdk. 2Tes. 2:6,7). Sebaliknya Yesus menyembuhkan orang yang sakit dan yang dirasuki roh-roh jahat. Dengan mengusir roh-roh jahat Yesus menyatakan bahwa Allah sudah mengalahkan kuasa jahat itu, sehingga tidak menguasai manusia lagi. Pengusiran setan dan penyembuhan orang sakit menyatakan kekuasaan Allah: Kerajaan Allah yang diberitakan Yesus mulai mewujudnyatakan diri berkuasa untuk mengalahkan kuasa jahat yang merajalela di tengah-tengah manusia. Jadi, melalui mukjizat-mukjizat Yesus, pemerintahan Allah yang berkuasa sudah memasuki dunia ini.[8] Melalui perbuatan Yesus Allah sendiri mencari mereka yang malang dan dikuasai Iblis, mereka yang menurut pandangan umum tidak dapat masuk Kerajaan Allah.


Bagaimana Membaca Mukjizat Yesus

Satu hal yang jelas adalah bahwa mukjizat tidak dapat diperlakukan sebagai bukti keilahian Yesus. Umat Kristiani mengakui ke-Allah-an Yesus dan keyakinan ini merupakan hasil pergaulan mereka dengan Yesus. Umat Kristiani menga-lami sendiri tindak penebusan Allah, karena dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya. Tetapi umat Kris-tiani yang telah sekian lama bergaul dengan Yesus tidak dapat membuktikan bahwa Allah ada dalam diri Yesus. Ini merupa-kan kebenaran berdasarkan pengalaman perjumpaan.

Mukjizat Yesus juga tidak dapat diperlakukan sebagai contoh tindakan kemanusiaan. Ada tempat bagi himbauan kemanusia-an untuk memperhatikan orang sakit, tetapi tindakan itu bukanlah peniruan lahiriah dari Kristus. Tujuannya adalah memberikan tanggapan atas cinta Allah dalam Kristus dan cinta ini tidak pernah atas dasar sikap kemanusiaan belaka. Cinta itu merupakan pantulan dari cinta Allah yang tak terhingga dalam menanggapi kebutuhan pokok manusia. Dalam hal ini, sakit tidak lebih dari suatu keadaan akan kebutuhan tersebut. Perintah untuk menyembuhkan orang sakit termasuk pesan yang disampaikan Yesus kepada para murid-Nya (Mat. 10:8). Perintah ini sekarang masih dianggap sebagai bagian dari pelayanan kerasulan. Berdasarkan perlaku-an Matius terhadap mukjizat (Mat. 8-9) dan kemudian diikuti dengan pesan kepada para murid dalam Mat. 10, dapat dikata-kan bahwa mukjizat Yesus berkaitan dengan pelayanan kera-sulan sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut. Hanya saja Gereja tidak dapat memerintahkan pelayanan penyembuhan ajaib (tindakan Allah) tetapi Gereja harus mengharapkan bahwa setiap hal itu dapat terjadi di tengah-tengah manusia bila Tuhan menghendakinya.

Lalu bagaimana kita seharusnya membaca kisah-kisah mukjizat Yesus? Yang perlu dilakukan adalah menemukan arti mukjizat yang sedang kita hadapi (baik bagi Yesus sendiri maupun bagi para penginjil) kemudian mengaitkan arti terse-but dengan situasi dewasa ini. Para penginjil menaruh minat pada mukjizat bukan sebagai suatu kejadian di masa lampau. Mereka melihatnya sebagai gambaran dari apa yang sedang dilakukan Kristus yang sudah bangkit dalam Gereja pada masa mereka sendiri. Mereka tidak menaruh minat pada orang sakit yang datang atau dibawa kepada Yesus demi kepentingan mereka sendiri. Sebaliknya, mereka memandang orang sakit sebagai contoh dari orang-orang yang mendengarkan pewarta-an Yesus

Dengan berpedoman pada penafsiran para penginjil, kita berusaha melihat bahwa situasi orang lumpuh, orang buta, orang tuli, dan orang mati yang datang atau dibawa kepada Yesus adalah juga merupakan situasi orang modern. Kita mengharapkan bahwa Sabda penyembuhan Yesus menjadi sapaan yang hidup bagi kita. Mukjizat dalam Injil bukanlah merupakan kisah mengenai apa yang terjadi jauh di Palestina dua ribu tahun yang lalu, melainkan pewartaan karya-karya Yesus sekarang ini.



[6] C. Groenen, Peristiwa Yesus, 139.

[7] R. H. Fuller, Menafsirkan Mukjizat. Yogyakarta: Kanisius, LBI, 1991, 40.

[8] Konferensi Waligereja Indonesia, Iman Katolik. Jakarta: Obor, Kanisius, 1997, 266.



(Referensi: Lembaga Biblika Indonesia, Seri Kursus Kitab Suci : INJIL, Jakarta, 2007, hal 35-42)

Apabila ada pertanyaan atau saran dan kritik yang membangun dapat dikirimkan ke email kami : kks@biblikaindonesia.com

Kamis, April 17, 2008

ALKITAB HOLY BIBLE

ALKITAB HOLY BIBLE
Lembaga Alkitab Indonesia dan Thomas Nelson Inc.

14,5 x 22 cm, 1962 + 594 hlm, LAI, Cet. 8, 2007

Rp 400.000,-


Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menghadirkan satu lagi terbitan baru, Alkitab dwibahasa (Indonesia – Inggris). Naskah terjemahan yang digunakan untuk versi Bahasa Indonesia adalah naskah Terjemahan Baru © LAI 1974, sedangkan untuk versi Bahasa Inggris, menggunakan naskah terjemahan dari naskah the New King James Version © 1982 by Thomas Nelson, Inc.

Keistimewaan dari Alkitab ini adalah setiap Perkataan Yesus ditulis dengan tinta berwarna merah. Alkitab ini sangat unik, dan dapat juga dijadikan hadiah bagi orang-orang yang kita cintai.

Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428
Email : info@biblikaindonesia.com

ALKITAB RAINBOW : Indonesian Version of The Rainbow Study Bible

ALKITAB RAINBOW : Indonesian Version of The Rainbow Study Bible
Diterbitkan dalam rangka kerjasama Lembaga Alkitab Indonesia dan MejestyBooks Publisher

15 x 22 cm, 1374 + 478 hlm, LAI, Cet. 2, 2007

Rp 285.000,-


Alkitab yang dilengkapi dengan kode warna di setiap ayat dan garis bawah pada perkataan Allah Tritunggal ini sangat ideal bagi setiap umat Kristiani. Alkitab yang begitu mudah dibaca ini merupakan sesuatu yang tak ternilai bagi siapa saja yang memilikinya.

Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428

Email : info@biblikaindonesia.com

KITAB SUCI UNTUK ANAK-ANAK

KITAB SUCI UNTUK ANAK-ANAK
Diolah oleh Editor Penerbit Kanisius dari buku THE CHILDREN’S BIBLE, Retold by Anne de Graaf, ilustrated by José Pérez Montero, Scandinavia Publishing House, 1991

17 x 25 cm, 399 hlm, Kanisius, Cet. 1, 1997

Rp 120.000,-


Kitab Suci untuk Anak-Anak ini dipersembahkan bagi segenap Keluarga Kristiani. Semoga buku ini dapat menjadi sarana untuk mendorong anak-anak semakin mengenal, mencintai, dan meneladani Yesus Kristus yang adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup.

Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428
Email : info@biblikaindonesia.com

Seri Firman Hidup : KATA-KATA SUSAH BERTUAH

Seri Firman Hidup : KATA-KATA SUSAH BERTUAH
Surip Stanislaus, OFMCap.

12,5 x 19 cm, 115 hlm, Kanisius, Cet. 1, 2008

Rp 20.000,-


Buku seri Firman Hidup ini mau menyajikan bacaan ringan bagi yang lapar dan haus akan firman-Nya. Dipilih Firman Hidup, karena firman Allah itu dapat mengenyangkan yang lapar dan memuaskan yang haus, sehingga orang diberi daya untuk mempertahankan dan melanjutkan kehidupan. Setiap buku akan memaparkan ayat-ayat pilihan yang sering dimengerti secara keliru dan potensial melahirkan salah tafsir.

Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428
Email : info@biblikaindonesia.com

Senin, April 07, 2008

PEMAHAMAN ALKITAB SETIAP HARI : Surat 1&2 Korintus

PEMAHAMAN ALKITAB SETIAP HARI : Surat 1&2 Korintus
William Barclay

12 x 18 cm, xii + 471 hlm, BPK, Cet. 1, 2008

Rp 60.000,-


Setiap buku dalam seri ini dapat dipakai untuk Pemahaman Alkitab pribadi ataupun kelompok. Dalam bacaan/pelajaran setiap hari penulis memberikan uraian suatu perikop disertai dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penulis mempunyai kesanggupan untuk mengungkapkan pengertian yang sangat dalam dan hasil penyelidikan yang pelik dengan kata-kata sederhana dan jelas sehingga mudah dipahami oleh orang-orang biasa.

Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428
Email : info@biblikaindonesia.com

Doing what Comes Spiritually : MELAKUKAN BUAH ROH

Doing what Comes Spiritually : MELAKUKAN BUAH ROH
John M. Drescher

14,2 x 20,8 cm, xii + 291 hlm, BPK, Cet. 1, 2008

Rp 40.000,-


Buku Melakukan Buah Roh merupakan edisi revisi dan edisi paling mutakhir John Drescher mengenai Roh Kudus. Sepuluh edisi sebelumnya yang terbit antara tahun 1974 – 1991, berjudul Buah Roh mendapat sambutan yang luar biasa.

Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428
Email : info@biblikaindonesia.com

ETIKA : Yang Perlu Diketahui Setiap Pemimpin

ETIKA : Yang Perlu Diketahui Setiap Pemimpin
John C. Maxwell

14,3 x 21,5 cm, xii + 123 hlm, Libri, Cet. 1, 2008

Rp 35.000,-


Penulis terlaris John C. Maxwell menunjukkan kepada Anda bagaimana Peraturan Emas dapat diterapkan di mana saja dan memberikan keuntungan yang menakjubkan, terutama dalam dunia bisnis. Buku yang sangat mengasyikan ini secara cemerlang memperlihatkan cara melakukan hal benar untuk memenangkan semua pihak, dengan hasil positif bagi para karyawan, pelanggan, investor, dan bahkan cara berpikir Anda sendiri.

Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428
Email : info@biblikaindonesia.com

Rabu, April 02, 2008

PENDALAMAN KITAB SUCI

RINGKASAN PKS
VOL.23,
NO. 3, MEI – JUNI 2008
harga Rp. 6.000,-

ALLAH DIMULIAKAN DALAM DIRI YESUS
Hari Minggu Paskah VII, 4 Mei 2008

Yesus berdoa memercayakan masa depan pengikut-Nya pada Allah, dan bukan pada para pengikut itu semata. Doa ini kemudian menjadi model bagaimana seharusnya para pengikut Yesus menjalankan karya mereka di dunia ini, dan bagaimana menerima identitas mereka sebagai pengikut Yesus.

MENJADI SAKSI CINTA ALLAH
Hari Raya Pentakosta, 11 Mei 2008
Banyak hal terjadi di dunia, Gereja tak boleh diam saja. Sebagai kumpulan orang yang ingin meneladani langkah Yesus, semangat Yesus harus juga menjadi semangat Gereja.

ALLAH MENGASIHI DUNIA
Hari Raya Tritunggal Mahakudus, 18 Mei 2008
Allah mengutus Yesus ke dunia ini bukan agar dapat menghukum manusia secara lebih tepat. Yesus bukanlah seorang eksekutor!

MAKAN DAGINGKU & MINUM DARAHKU
Hari Raya Tubuh & Darah Kristus, 25 Mei 2008
Yesus menegaskan bahwa Ia adalah roti kehidupan, roti surgawi. Dengan makan roti itu, manusia akan memperoleh hidup kekal.

RUMAH DI ATAS PASIR
Hari Minggu Biasa IX, 1 Juni 2008
Renungan bagi Anda yang mengaku “cinta mati” pada Yesus, tapi tidak pernah melaksanakan nasihat dan ajaran-ajaran-Nya.

PANGGILAN TAK TERDUGA
Hari Minggu Biasa X, 8 Juni 2008

Sebuah pengalaman tak terduga dialami Matius. Tanpa disangka, Yesus memanggil dia untuk menjadi murid-Nya. Jalan hidup Matius pun berubah seratus delapan puluh derajat karenanya.

DOMBA TANPA GEMBALA
Hari Minggu Biasa XI, 15 Juni 2008
Situasi masyarakat kita sekarang ini semakin lama semakin sulit. Mereka itulah domba-domba yang tak bergembala. Mereka berjalan tanpa arah; hidup pun kadang hanya sekadar dijalani tanpa makna. Siapa kiranya yang tergerak untuk menggembalakan mereka?

PARA UTUSAN, JANGAN TAKUT!
Hari Minggu Biasa XII, 22 Juni 2008
Firman Tuhan sering kali diawali dengan seruan jangan takut agar keberanian tumbuh dalam diri kita sehingga perasaan takut itu terkalahkan. Meski kita adalah manusia yang penuh dosa dan kekurangan, Ia datang bukan untuk menakuti-nakuti kita dengan hukuman.

PETRUS Vs. PAULUS?
Hari Raya St. Petrus & St. Paulus, 29 Juni 2008
Sederet tuduhan mendera Paulus: bersaing dengan kelompok Petrus, membelokkan ajaran-ajaran Yesus, dan membuat-Nya menjadi Tuhan. Bagaimana tuduhan-tuduhan itu mesti ditanggapi?


Pemesanan : 021 - 8318633, 8290247
Fax : 021 – 83795929
SMS Center : 021 - 93692428

Email : info@biblikaindonesia.com